Mengenal Teori Jarum Hipodermik

HaloHai Netizen yang terhormat!

Pada kesempatan kali ini KommasKita berkesempatan untuk membagika tentang Teori Jarum Hipodermik. 

Penasaran??

Mari kita simak sama-sama!

Teori ini pertama kali digagas oleh Harold Laswell pada tahun 1920, lalu dicetuskan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1950.Teori  ini adalah teori efek media pertama, dan berbentuk komunikasi linear atau satu arah.  Teori ini berfokus pada kekuatan pesan yag disampaikan media massa kepada publik. Menurut teori ini, pesan diibaratkan sebagai sebuah peluru ataupun jarum yang memasuki pikiran khalayak dan menyuntikan beberapa pesan khusus. Menurut teori ini efek media terhadap khalayak bersifat langsung atau tertunda di masa depan.
Wilbur Schramm via https://archives.library.illinois.edu/archon/?p=digitallibrary/digitalcontent&id=7044

Harold Laswell via http://whatihavelearntrecently.blogspot.co.id/2012/05/harold-dwight-lasswell.html

Mengapa teori ini dinamakan model jarum suntik atau peluru? Digunakanya kata “peluru” atau “jarum” adalah untuk menggambarkan kondisi publik yang tidak berdaya, atas adanya pesan yang yang dibangun dan disampaika oleh media massa. 

Bukti nyata dari teori ini adalah peristiwa tanggal 30 Oktober 1938, ketika  stasiun radio CBS Amerika menyiarkan berita berjudul  The Invasion from Mars, yang menceritakan tentang serangan/invasi mahluk asing dari Mars untuk menghancurkan kehidupan umat manusia. Dengan adanya berita ini, menyebabkan ribuan orang Amerika panik. Pada waktu itu diperkirakan 12 juta masyarakat Amerika mendengarkan berita tsb, dan sekitar 1 juta orang benar-benar pecaya berita itu. Dengan adanya berita itu Amerika menjadi chaos. 

Ilustrasi via http://www.isfdb.org/cgi-bin/pl.cgi?18494

Dari kejadian diatas, para ahli menyimpulkan bahwa siaran “panic broadcast” tadi adalah sebuah contoh dasar dari Teori Jarum Hipodermik ini. Dari kejadian diatas, dapat dijelaskan bagaimana teori ini bekerja dengan penyuntikan pesan secara langsung ke publik dan mencoba untuk membuat pemikiran yang seragam. 

Contoh lain dari penerapan teori ini adalah ketika iklan A*ua dan Mars Perindo. Dijelaskan diatas bahwa efek dar teori ini adalah langsung atau tertunda di masa depan. Berkat iklannnya brand A*ua ini mnjadi brand air mineral yang paling terkenal. Begitu juga dengan Mars Perindo yang intenstas kemunculan iklannya sangat sering dan membuat orang-orang hafal dengan sendirinya.

Namun realitanya sekarang, media tidak terlalu powerfull, karena khalayak di jaman now sudah cenderung aktif untuk memilih, menggunakan, dan menerima terpaan media sesuai dengan yang mereka inginkan.

Komentar

Postingan Populer